Jumat, Juli 10, 2015

[Book Review] Lusi Si Ilusiana by Dani Maulana


Judul: Lusi Si Ilusiana

Penulis: Dani Maulana

Kategori: Novel

Genre: Fiksi

Jumlah Halaman: 100 halaman

Harga: Rp. 33.000

Tahun Terbit: 2015



The books about...

Berkisah tentang Agra, yang harus pindah dari  Tangerang ke Serang Banten tempat kelahiran ibunya untuk melanjutkan Sekolah Menengah Pertama disana. Agra tidak tahu persis mengapa keluarganya harus pindah ke tempat yang masih terbelakang itu. Tetapi mau tidak mau, Agra harus mengikuti Ayah dan Ibunya.

Ibu Agra mencarikan teman untuk teman bermain anaknya, agar Agra tidak merasa bosan; Lusi namanya. Diperkenalkanlah mereka. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan akhirnya Agra menyimpan rasa suka terhadap Lusi. Tapi belum sempat Agra menyatakannya, Lusi pindah mengikutinya orangtuanya yang ditugaskan dikota lain, tanpa berpamitan secara langsung kepada Agra.

The Characters  

Agra. Orangnya lucu. Suka bercanda; ngga serius. Penyayang, buktinya dia merawat dua kunang-kunang pemberian Lusi dan memberikan helm kepada Lusi ketika menjemput Lusi dari membeli kue, akhirnya mereka kena tilang polisi. Sweet yaa Agra? Dan sedikit bandel, baru masuk di sekolah baru udah berani bolos.

Lusi. Orangnya menyenangkan dan lucu; bersamanya Agra tidak merasa bosan. Pintar, seperti yang dia katakan kepada Agra, kalau kunang-kunang itu bisa dipakai untuk pembangkit listrik dan berkhayal tentang kelanjutan film Ada Apa Dengan Cinta; tentunya versi Lusi sang ilusionist. Yang kenyataannya memang tidak demikian. Dan cantik, begitu penggambaran dinovel tersebut.

Ocit.  ^Nah itu tokoh favorit gue dinovel ini (He is my idol). Hihi x))^  Gambaran Ocit dinovel ini menjadi sosok anak kecil yang misterius. Menurut masyarakat sekitar ada hantu anak kecil yang suka memancing di pinggir kali. Lusi melarang Agra untuk pergi kesana, nyatanya Agra malah mengobrol dengan Ocit dan Agra mendapat inspirasi darinya; tanpa tahu siapa Ocit sebenarnya *Okey fix, gue nulis ini mulai ngerasa merinding. Gue tengok kebelakang ternyata nggak ada Ocit. Aman!*

Lalu ada Bi Ijah. Seorang janda yang mempunyai warung kopi dan jadi sasaran tempat Mat Penyok ngutang
 
Mat Penyok. Playboy; suka gonta-ganti cewek. Suka ngasbon di warung kopi Bi Ijah, dibalik semua keburukannya Mat Penyok juga punya sisi positifnya; jadi penasehat cinta Agra, misalnya.

Terakhir ada Pak Asep. Guru Fisika Agra disekolah. Gue suka penggambaran penulis tentang Pak Asep. Caranya mengajar, menyuruh anak murid maju kedepan untuk menuliskan jawaban PR yang ia berikan; memakai tanggal sebagai nomer absen siswa yang akan maju; dia mempunyai progres.

-- Typo Oh Typo -- 
  • Pertamu seharusnya pertamamu dan katatu seharusnya kataku. -Hal 31-
  • Klo kurang a tuh kak seharusnya kalo, ko jadi ala-ala sms'an gituh ya? -Hal 47- 
  • Mengeluakan kurang r seharusnya jadi mengeluarkan. -Hal 48- 
  • Menjad kurang i seharusnya menjadi. -Hal57- 
  • Dikalimat "Hari sudah mulai sore, terlihat mega merah menambah gagahnya menara banten yang menjulang" Bukannya kalau nama kota itu harus diawali dengan huruf kapital ya kak? -Hal 63-
  •  Terkecut seharusnya terkejut. -Hal 70-
  • Jajinya seharusnya janjinya. -Hal 73-
  • Cerinya seharusnya ceritanya. -Hal 82- 
  • Faham   seharusnya diawali dengan P. Gue pikir ini typo yang disengaja. Tapi gak mungkin diulang sampe tiga kali berturut-turut, seperti pada kalimat "Iya Gra, sebenarnya penjajah itu salah faham..." -Hal 84- "Hahaha, salah faham itu membawa kita kedalam kemerdekaan hingga saat ini." -Hal 85- Dan dikalimat "... agar kesalahfahaman ini tidak berlarut sampai anak cucu." -Hal 85- Buat mastiin ini, gue yang lupa atau gimana, gue buka Kamus Lengkap Bahasa Indonesia gue kak dari Agus Sulistyo & Adi Mulyono dihalaman 269, ternyata yang ada Paham - Pengertian; pendapat; pikiran. Terus buat bikin yakin, gue buka halaman huruf f kan, dan gak ditemuin kata faham disana.
  • Mengankat seharusnya mengangkat. -Hal 93-
  • Denganya kurang n seharusnya dengannya. -Hal 94-  
-- Kalimat Favorite --  
  • "Hai kamu wanita, jangan naik angkot sore ini, agar aku berguna sebagai seorang lelaki" -Hal 24-
  • Kegagalan adalah ketika tidak mampu lagi bermimpi. -Hal 62-
  • Baiklah, saat ini aku akui aku lemah dan bodoh sebagai seorang lelaki. -Hal 79-
  • Karena aku hanya membutuhkan seseorang yang membutuhkanku. -Hal 79-
  • Itu sulit bagiku karena aku tipe lelaki yang sulit mengungkapkan kata cinta. -Hal 79-
  • Kamu masih belum terima pengakuanku ini. Silahkan jadi aku saat itu, biar tau apa rasanya. -Hal 80-
  • Sekian lama ragaku semakin bergerak hampa, mugkin karena kamu tidak ada disini lagi. -Hal 86-
  • Bagiku langit itu diam, awan yang selalu bergerak Bagiku langit itu bingkai dan awan adalah hiasannya. -Hal 87-
  • Karena itu tugasmu, membahagiakan yang lain dengan turunnya hujan yang dinanti. -Hal 88-

Quote of Lusi Si Ilusiana - Created by Yuliani
Quote of Lusi Si Ilusiana - Created by Yuliani



Final Thoughts 
Novel yang menggelitik dan manis serta inspiratif! Cukup sukses membuat gue senyum dan hampir ngakngak sendiri kak bacanya. Alur novelnya mengalir sangat baik dan tidak dipaksakan. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Cara menyambungkan dari bab satu ke bab lainnya sangat mengalir, pintar! Dan masih banyak ditemukannya typo. Overall, that's good. ^^ *Applause*

Alat & Bahan Review :D
Oya kak, gue baru kali ini nge-review sampe buka Kamus Bahasa Indonesia segala. HAHA. Tapi tentu  & pasti ada hikmah dibalik semua ini. Hehe
Kelebihan & kekurangan serta keluhan lainnya sudah disampaikan ya kak melalui DM. Xixi ^o^  Terimakasih untuk hadiah novel yang gurih ini kak, sukses selalu. Semoga novel kelanjutannya cepat selesai dan terbit dalam waktu dekat ini. Jangan berhenti menulis ya kak! (^^,)9

Worth 3.5 of 5 ^o^
Dari seseorang yang mengidolakan
sosok Ocit dan Pak Asep di novel ini^^

2 komentar:

  1. Review Ter-Keren yang pernah gue baca, detail banget. Dunk U Yulia

    BalasHapus
  2. Terimakasih kak^^ buku terkocak yang pernah gue baca kak, apalagi pas bab nya ocit :'D

    BalasHapus