Minggu, Mei 19, 2019

[Book Review] You Are The Apple Of My Eye by Giddens Ko


Judul: You Are The Apple Of My Eye
Penulis: Giddens Ko
Penerjemah: Stella Angelina dan Fei
Penyuting: NyiBlo
Proofreader: Dini Novita Sari
Cover Designer: Dedy Andrianto
Ilustrasi Isi: @teguhra
Terbit: Maret 2016
Penerbit: Penerbit Haru
Jumlah Halaman: 350
ISBN: 978-602-7742-28-4

Blurb

Kau sangat kekanak-kanakan – Shen Jiayi

Sedikit pun kau tidak berubah, nenek yang keras kepala – Ke Jingteng

Semua berawal saat Ke Jingteng, seorang siswa pembuat onar, dipindahkan untuk duduk di depan Shen Jiayi, supaya gadis murid teladan itu bisa mengawasinya. Ke Jingteng merasa Shen Jiayi sangat membosankan seperti ibu-ibu, juga menyebalkan. Apalagi, gadis itu selalu suka menusuk punggungnya saat ia ingin tidur di kelas dengan pulpen hingga baju seragamnya jadi penuh bercak tinta. Namun, perlahan Ke Jingteng menyadari, kalau Shen Jiayi adalah seorang gadis yang sangat spesial untuknya.

Karena masa mudaku, semua adalah tentangmu…

Review

Kisah ini berawal dari dua remaja yang memiliki sifat saling bertolak belakang. Shen Jiayi, dikenal sebagai siswi yang cerdas dan berprilaku baik. Semua teman-temannya menyukai Shen Jiayi, bahkan beberapa teman laki-lakinya memiliki rasa suka kepada Shen Jiayi. Ke Jingteng, dikenal sebagai siswa  yang sering membuat onar di kelas. Tidak jarang Ke Jingteng mendapatkan hukuman dari guru-gurunya karena ulah nakalnya di kelas. Salah satu hukuman yang diberikan kepada Ke Jingteng adalah ia harus pindah tempat duduk di depan Shen Jiayi. Ketika teman laki-laki sekelasnya berusaha keras agar dilihat oleh Shen Jiayi, Ke Jingteng memperlihatkan rasa tidak suka kepada Shen Jiayi. Awalnya, Ke Jingteng menilai Shen Jiayi orang yang terlalu mencampuri urusannya.

"Meskipun kalian saling menyukai, tapi tidak mungkin pacaran terus-menerus. Kalau tahu dari awal akan putus, mengapa mau berpacaran sejak dini? Bukankah seperti ini menjadi tidak berarti?"

"Kau kan tahu suatu saat pasti akan mati. Kalau begitu, kenapa tidak mati sekarang saja?"

"Itu adalah dua hal yang berbeda. Kau sangat kekanak-kanakan." - 83

Sama halnya dengan Shen Jiayi, ia tidak suka dengan sikap kekanak-kanakan Ke Jingteng. Terlebih lagi dengan sikap Ke Jingteng yang sering membuat kehebohan di kelas dan sama sekali tidak peduli dengan nilai sekolahnya yang masuk daftar hitam.

Tapi Shen Jiayi mendapatkan tugas dari gurunya untuk membantu Ke Jingteng memperbaiki nilai-nilai cowok pembuat onar itu. 

Mau tidak mau. Suka tidak suka. Ke Jingteng tetap mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh Shen Jiayi.  Hal itu membuat Shen Jiayi dan Ke Jingteng terbiasa menghabiskan waktu bersama. Ke Jingteng ternyata masuk dalam daftar cowok yang menyukai Shen Jiayi. Terlambat menyadari bahwa ia menyukai Shen Jiayi, Ke Jingteng sangat berusaha untuk mendapatkan perhatian Shen Jiayi dan berusaha agar Shen Jiayi juga menyukainya.

"Putus hubungan hanya butuh keputusan sepihak, tetapi untuk bersama, harus ada kesepakatan bersama." - 65

You Are The Apple Of My Eye, menceritakan tentang perjuangan Ke Jingteng dalam memikat hati gadis yang disukainya. Shen Jiayi siswi yang cerdas dan bersikap baik pada siapapun membuat Ke Jingteng siswa yang tadinya tidak memiliki semangat belajar dan selalu membuat onar di kelas berubah menjadi siswa yang teladan. Ke Jingteng mampu mengubah dirinya karena cinta.

Dalam novel YATAOME ini pembaca akan belajar berbagai bentuk perjuangan cinta yang bisa dilakukan, karena bukan hanya Ke Jingteng saja yang menyukai Shen Jiayi. Salah satu saingan terberat Ke Jingteng adalah A He, ia memiliki peluang besar dalam menarik perhatian Shen Jiayi, karena A He siswa cerdas dan selalu tahu bagaimana cara membuat obrolan dengan Shen Jiayi. Sedangkan Ke Jingteng harus membuat kiat-kiat dalam mendekati Shen Jiayi agar sebisa mungkin terlihat natural.

"Ketika saatnya Shen Jiayi tahu bahwa aku juga menyukainya, ia pasti akan terharu saat mengetahui aku diam-diam menunggu dan mati-matian rajin belajar hanya supaya bisa dekat dengannya." - 163

YATAOME memiliki jumlah halaman yang cukup tebal untuk membahas satu konflik di dalamnya. Giddens Ko mampu membuat konflik tidak melebar kemana-mana. Konfliknya mampu membuatku bertanya "Kapan perjuangan Ke Jingteng selesai?" Jujur saja, aku sempat capek karena di tarik ulur oleh penulis, berulang kali.

Untuk endingnya? Heu!
Aku cuma mau mengutip lirik lagu dari penyanyi Indonesia "TERLALU SADIS CARAMU..."

Akhir kata, sepertinya aku akan membaca M-Novel dari Penerbit Haru yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar