Sabtu, Maret 08, 2025

[Book Review] HEY 224 by Kezia Cecilia

 

Penulis: Kezia Cecilia
Penerbit: Choko Puslisher
Halaman : 224 halaman
Cetakan : Pertama, 2023
Editor: Leta Mae
Perancang sampul: Jeasy_art
Tata letak isi: Deya

Berhubung blurb buku ini nggak ada, jadi aku bahas karakter yang ada di novelnya aja ya (๑˃̵ᴗ˂̵)و
The Characters
Hosea Zurreh, dari namanya aja nampak ketampanannya. Hosea ini Antartika versi manusia. Nggak suka basa-basi. Ngomong ala kadarnya, ada ungkapan nggak boleh mubazir makanan, nah kalau Hosea nih, dia anaknya nggak mau mubazir kata-kata. Tajir, suka jajanin Kiel dan punya alat musik lengkap di rumahnya. Layanan 24 jam Kiel kalau mau cerita-cerita. Penganut "talk less do more". GENTLEMAN.

Kiel Harold, percayalah kalau Kiel nggak ngomong lebih dari semenit berarti dunia sedang tidak baik-baik saja. Anaknya demen banget ngomong! Suka ngobrolin hal-hal random. Isi kepala Kiel rame banget ngalah-ngalahin pasar kayaknya deh. Ceria banget anaknya, HAPPY VIRUS! Punya humor yang masuk ke semua kalangan. Sayang banget nggak banyak part Kiel, Gerald dan Gio nongkrong bareng. Kalau mereka di gabungin bakal triple kill abis sih bikin ngakak terus. Fighter Sejati, tau kapan harus berjuang dan kapan harus berhenti. 

Gerald & Gio, dua sahabat sejati Hosea. Mereka kasih julukan buat ketiganya Perjaka Komplek, karena rumah ketiganya bersebelahan dan mereka sahabatan dari masih kecil. Ketiganya punya hobi yang sama yaitu bermusik. Kalau dari gambaran narasi dalam novelnya, aku jamin mereka cowok-cowok keren yang ngehits abiezzz! Gerald dan Gio kocak banget anaknya, celetukan keduanya nggak absen bikin aku ketawa. Support system terbaik Hosea. Gerald dan Gio kebal akan sifat cuek bin jutek Hosea—si manusia kulkas dua pintu.

Rai, sahabat satu-satunya Kiel. Rai omongannya pedes banget! ngalah-ngalahin bon cabe level 30. Terutama kalau lagi ngasih petuah ke Kiel tentang Hosea. Kalau di ibaratkan sesuatu, Rai ini mirip korek api kayu. Kalau di nyalain, kebakaran deh rumah tangga orang. Tapi kalau ada yang nyakitin Kiel, Rai bakal jadi garda terdepan. Rai itu orangnya realistis, nggak semua hal tok di nilai cuma pakai hati. Sahabat yang pas buat jadi pelindung Kiel yang bucin mampus.

My Thought
Hey 224 memiliki premis cerita yang klise—tentang percintaan anak putih abu-abu, Hosea Zurreh dan Kiel Harold. Hosea yang minim kata, bertemu dengan Kiel yang kalau Hosea ngomong "iya" di jawab sama Kiel seratus kata bisa jadi genap jadi seribu. Kiel yang punya love language words of affirmation, sedangkan Hosea acts of service. Kebayang ya kisah cinta dua anak remaja ini akan gimana. Hosea akan lebih pilih beliin Kiel gitar yang ngabisin uang tabungannya, ketimbang bilang "i love you" atau kalimat romantis sejenisnya. Ya nggak apa-apa juga sih, soalnya Hosea tajir (๑•͈ᴗ•͈)

Di awali dengan Kiel yang naksir Hosea duluan, mereka satu kelompok waktu MOS. Kiel bilang Hosea good looking, itu yang bikin Kiel akhirnya punya misi ngejar-ngejar Hosea setelah resmi jadi siswa di SMA Glorious. Misi pengejaran Hosea terbukti dilakukan Kiel, di mulai dengan caper ngajak Hosea ngobrol hal-hal random yang ada di kepala Kiel. Eh itu termasuk ke misi Kiel nggak ya? Soalnya Kiel kan memang hobi banget ngomong anaknya. Bahkan mereka sering chatan, ya walaupun di balas Hosea sekenanya.

Beda kelas nggak bikin Kiel kehabisan cara buat absen muka di depan Hosea. Misalnya curi pandang ke kelas Hosea, berdesakan di depan ruang musik buat nonton Hosea latihan bareng bandnya. Oh iya, Hosea, Gerald dan Gio ini bisa di bilang lumayan populer di SMA Glorious, karena mereka mahir main alat musik. Kalau ada yang bilang Perjaka Komplek ini jadi siswa kebanggaan sekolah, aku rasa nggak berlebihan karena kenyataannya memang iya. Hosea, Gerald dan Gio bahkan punya nama band yang keren—THOUSANDIZE.

Tapi misi Kiel ternyata nggak semulus jalan tol, Kiel lihat Hosea berduaan sama seseorang. Kiel kira harapannya sudah pupus, akhirnya Kiel pamit undur diri dari jajaran fans Hosea. Meninggalkan misinya yang sudah di susun rapi dan menggebu-gebu itu. Galau deh tuh si Kiel. Keabsenan Kiel bikin Hosea kayak ada yang kurang dan sadar bahwa dirinya sudah terbiasa dengan kehadiran Kiel. Kenyataan lainnya ternyata Hosea juga punya perasaan yang sama dengan Kiel. Singkat cerita mereka akhirnya pacaran. Cara Hosea nembak Kiel nggak biasa, terbilang unik juga romantis. Gimana Kiel nggak langsung bilang iya, seolah galau Kiel sebelumnya menguap dan hilang mengudara.

Masuk nih ke masa-masa Kiel dan Hosea pacaran ala-ala anak remaja pada umumnya. Yang bikin jiwa skeptisku meraung-raung ٩(ˊᗜˋ*)و  Btw, fotonya di klik dulu ya biar nggak blur!
ala sia boi boi (っ- ‸ -)っ

oh jadi ini konsepnya suka duka di tanggung bersama. oke sip dah👍
waduh ngeri juga ini si Hosea kalo cemburu ٩( ᐛ )و

bisa-bisanya ini si Kiel nolak diajak makan. jangan bilang abis ngedate minta kerokan. Kiel kekenyangan cinta si Hosea kayaknya *uhuk
Apa kisah cinta mereka bebas dari konflik? Oh tentu tidak. Hubungan tanpa konflik bagai sayur sop kehilangan wortelnya. Hosea yang minim kata menjadi bibit perselisihan dengan Kiel. Misalnya Kiel sudah mulai mempertanyakan kenapa Hosea nggak pernah cerita tentang dirinya. Bahkan rumah pacarnya dimana Kiel nggak tahu. Seenggak terbuka itu Hosea orangnya. Jadi Kiel sedih, pacaran 3 tahun, tapi hal sekecil tahu alamat rumah Hosea pun nggak.

Aku juga kalau jadi Kiel ada perasaan tersinggung sih. Ya wajar malah muncul pertanyaan baru di otak Kiel. Berbanding terbalik sama Kiel, hal sekecil apapun pasti cerita ke Hosea. Padahal hal-hal sederhana kayak cerita-cerita random gitu bikin pasangan merasa dibutuhkan. Semacam jadi sandaran dan di percaya sebagai someone special. Hosea nggak ngelakuin hal itu. Nggak ke Kiel, pun nggak ke semua orang karena Hosea punya trust issue yang ngebentuk dirinya kayak gitu.
Kiel ngambek karena belum pernah di cipok Seose. hadeh anak muda! (੭˃ᴗ˂)੭
Lalu, sebenarnya Hosea sayang Kiel nggak sih? Eits! Buang jauh-jauh pikiran Hosea nggak sayang Kiel. Hosea rela ngantri walaupun sepanjang jalan kenangan, demi kebagian brownies kesukaan Kiel di kantin. Hosea rela babak belur, karena ada yang merendahkan harga diri Kiel. Hosea rela pinjam topi sohibnya, karena Kiel suka lihat Hosea pakai topi itu. Dan masih banyak lagi, hal-hal sederhana yang tak kasat mata dilakuin Hosea demi menyenangkan sang pujaan hati. Semua itu dilakuin Hosea tanpa sepengetahuan Kiel. Perkara tulus, Hosea nggak diragukan lagi.

Apa konfliknya selesai sampai disitu? Jangan harap! Semesta terlalu sayang Kiel dan Hosea, makanya semesta banyak bercanda dengan hubungan keduanya. Persoalan-persoalan yang lebih krusial hadir di tengah-tengah hubungan mereka. Bagai badai angin di tengah gurun Sahara. //WADUH BERAT BERAT// >.<"
Kiel dengan segudang maunya dan Hosea (gombal) Zurreh
"(-⌓-) 
Disini aku setuju sama Kiel. Perasaan seseorang nggak tetap. Kiel takut kemungkinan-kemungkinan yang  akan terjadi. Sedangkan Hosea menenangkan dengan kata-kata yang menurut Kiel nggak banyak membantu. //interupsi// Lagian Kiel, memangnya ada yang bisa menjamin masa depan?
"Tapi kan semua orang bisa pindah rumah kalo udah nggak nyaman. Artinya gak ada yang mustahil. Atmosfer aja bisa ditembus, Se. Apalagi kamu." - Halaman 202

Aku suka ada kalanya Kiel memandang cinta dengan realitas. Pengajaran Rai berhasil menembus jiwa bucin yang ada dalam diri Kiel yang mendarah daging itu. Ah, atau mungkin Kiel sudah paham bagaimana cara menghadapi cinta dengan logika yang sehat. 3 tahun bersama Hosea cukup mengajari Kiel tentang bagaimana cara jatuh cinta sedalam-dalamnya dan juga kapan saat harus menyelamatkan diri sendiri. Di sudut pikir lain,  sebesar apapun cinta Hosea pada Kiel, ada titik dimana ia merasa insecure yang disebabkan oleh trust issue yang dimilikinya. Keraguan-keraguan itu terjadi bukan karena cinta mereka sudah mulai pudar, melainkan lahir dari rasa sayang yang semakin dalam satu sama lain.

Sebenarnya trust issue apa sih yang melilit Hosea? Apa Hosea dan Kiel mampu tetap saling menyatu? Meskipun badai dalam hubungan mereka seolah silih berganti tanpa jeda.

⋆.˚✮♬✮˚.⋆ 

Worth to read ⸜❤︎⸝‍ 

3.5/5⭐ Karena sudah bikin aku mesem-mesem ikutan salting. Seru bacanya! Tapi kenapa ya fontnya dibuat semini itu? Nggak ramah di mataku yang minus ini natap lama-lama. Aku juga punya 3 buku sebelumnya dari Choko Pubsliher, tapi font dan jaraknya masih aman. Wah terima kasih juga ya membaca novel ini ternyata bikin aku sadar, ada pembahasan cinta yang bikin aku skeptis. Banyak momen yang bikin aku "kayaknya kagak gitu dah?" dan bikin aku nyap-nyap bacanya. Banyak pernyataan yang aku bantah. Semacam jiwa skeptisku tersalurkan. Mungkin karena faktor U //umur ٩( ᐛ )و// kali ye.

Oh iya! Aku masih gagal paham pas baca tulisannya di akhir, "Mungkin ini akan jadi buku pertama dan terakhir dalam perjalananku menjadi author?". Maksudnye begimane ni? Udahan gitu nulisnya beliau? Duh sayang banget kalo iya, tulisannya bagus padahal. Gaya bahasa penulis asik bet soalnye pas nulis narasi. Terus nulis percakapannya ngalir bet dah kayak aer terjun tertinggi di dunia. Aye terhibur bacanye. Ngapa dah bahasanya jadi rada betawi gini? ( >⩌<)ノ

Share with the world:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Designed by Beautifully Chaotic