Jumat, Juli 24, 2015

The Twilight Saga

Ini gila. Aku jatuh cinta dengan film yang belum aku tonton isi keseluruhannya sebelumnya. Awalnya aku hanya menonton iklannya saja; melalui salah satu stasiun televisi swasta. Itu pun karena ketidaksengajaan.

Pertama kali aku melihat iklannya, aku baru menduduki bangku kelas 1 SMA. Mengapa aku bisa jatuh cinta dengan film yang jelas-jelas aku belum mengenal dan menonton isi keseluruhan filmnya?

Pertama, aku tertarik melihat setting tempat difilm itu. Kedua, aku menyukai alur ceritanya. Ketiga, aku mengagumi tokoh difilm tersebut. Tentunya melalui trailer di iklan tersebut. "Pokoknya aku harus menonton film ini!" Kataku dalam hati memerintah.

Astaga! Aku terkejut ketika melihat jam menunjukan pukul 04:30 WIB. Aku gagal menonton film tersebut untuk pertama kali. Itu berlanjut sampai ketiga kali aku tidak bisa menonton film itu. Mengapa? Karena film tersebut ditayangankan cukup malam; untuk seusiaku waktu itu. Orangtuaku tentu saja melarang untuk menonton televisi sampai selarut itu. Karena waktu itu ditayangkan pukul 22:00 WIB.

Tepatnya 14 Oktober 2012. Akhirnya aku bisa melihat keseluruhan filmnya. Entah untuk keberapa kali sejak aku tidak bisa menonton film ini karena beberapa gangguan; karena ketiduran lah, kena marah, dan gangguan lainnya seolah takdir tidak menginjinkanku untuk menonton film tersebut :'D

Aku jatuh cinta dengan filmnya. Maksudku, benar-benar jatuh cinta dengan film Twilight. Film yang diadaptasi dari novel karya Stephenie Meyer.

Setelah itu, aku mulai mencari apapun yang berhubungan tentang film Twilight. Mulai dari tentang filmnya, para pemain difilm tersebut, soundtrack, gambar dan lain sebagainya. Pokoknya tiada hari tanpa searching tentang Twilight. Xixi x))

My Twilight Stuff
Aku cuma punya twilight stuff DVD kelima sekual film The Twiligh Saga *puk puk* Envy rasanya liyat temen-temen Twihard (Baca: Sebutan untuk penggemar film The Twilight Saga) mempunyai twilight stuff  lengkap *tears* Tapi aku pasti punya twilight stuff lengkap nanti, Insya Allah *pray*  

Oya, aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kakak ku. Karena dia yang membelikan semua DVD ini. Thank's a lot my brother. Aku mencintaimu :D wkwk

Aku tidak menuliskan review film The Twilight Saga dipostingan ini. Secepatnya, aku akan posting tentang review film ini. Dikategori blogku: Movie Review. Do'akan ya, semoga aku segera menulis dan memposting reviewnya.

I Love Twilight and I'm Twihard.

Jumat, Juli 10, 2015

Mine

Diikutkan Dalam Lomba Cerpen 'The Chronicles of Audy: 4/4'
 

Hai, namaku Audy. Aku mempunyai kisah yang sangat berharga bagiku. Yang telah merubah hidupku menjadi lebih dewasa. Mengerti bahwa kehidupan ini menjadi berarti; jika disamping kita selalu ada orang-orang yang menyayangi kita dengan tulus. Menyadarkan aku bahwa aku adalah wanita yang sangat beruntung didunia ini; karena aku dikelilingi empat lelaki yang membumbui seluruh kisah ini. Mereka seperti keluargaku sendiri.

Pertama ada Regan. Dia adalah sosok pria yang sangat dewasa, dia juga teman kuliahku, orang yang selalu mau mendengarkan segala keluh kesahku, dan selalu memberikan bahu untukku disaat aku membutuhkannya. Regan, seperti tameng pribadi bagiku.

Romeo. Dia adik sekaligus saudara satu-satunya Regan. Dia orangnya pendiam; tidak suka banyak bicara. Aku mengetahui itu, karena waktu itu aku dan teman-teman lainnya mengerjakan tugas kuliah dirumahnya. Oh iya, Remeo pandai memainkan alat musik gitar.

Lalu ada Rex. Rex adalah teman adikku disekolah juga dirumah. Teman bermain PS dirumah. Rex orangnya  pandai, pemalu dan sopan. Aku tidak khawatir jika adikku berteman dengannya. Dia juga aku anggap sebagi adikku sendiri.

Dan terakhir ada Rafael. Malaikatku, dia segalanya bagiku. Dia adikku, adik satu-satunya, yang selalu menemaniku dirumah ini jika orangtuaku ditugaskan bekerja keluar kota. Anaknya sedikit nakal, cerewet, tapi terkadang dia menjadi sosok yang dewasa melebihiku; aku belajar banyak darinya.

***
"Kak, aku mau main ps ya kak" Melewatiku begitu saja sambil berlari kearah ruang tv.
"Hmm, Rafael" Aku menghela
"Hai kak Audy?" Sapa Rex
"Eh ada Rex, mau main ps ya sama Rafael? Tanyaku
"Iya kak"
"Oh yaudah, nanti kalau kalian lapar ambil aja makanan diatas meja dapur!"
"Okay kak" Mneghampiri Rafael

It's been a long day without you my friend...

Suara nada dering panggilan masuk headphoneku berbunyi. Ternyata Regan telpon. Aku langsung mengangkatnya.

"Halo..." Jawabku
"Audy kamu lagi ada dimana? Lagi sibuk ngga? Kalau ngga sibuk aku jemput ya?" Belum sempat aku bertanya ada apa, Regan memberikan pertanyaan bertubu-tubi.
"Sebentar.. sebentar, ada apa ini? kok aku ditodong sejumlah pertanyaan ginih sih?" Tanyaku sambil tersenyum, tentu Regan tidak melihatnya.
"Hehehe, sorry Audy. Aku mau minta bantuan nih ke kamu. Bisa ngga?"
"Apa?"
"Temenin aku beli kado buat adikku"
"Romeo?"
"Iya, siapa lagi? Dia ulang tahun besok. Bantu aku ya Audy, Please!" Dengan nada memohon.
"Ohh, Okay deh"
"Okay. Aku jemput kamu ya sekarang juga" Regan menutup telponnya.

Aku pergi keruang tv menghampiri Rafael dan Rex.

"Rafael, kakak mau pergi dulu?"
"Ohh, iya kak" Jawab Rafael tanpa mengalihkan pandangannya kearah tv.
"Jangan nakal ya?"
"Sip"
***
 Ditoko gitar.
 
"Kalau yang ini gimana Audy? Keren ngga?" Tanya Regan yang sedari tadi menunjukan beberapa gitar pilihannya kepadaku, ini sudah empat kali pertanyaan yang sama yang diajukan oleh Regan kepadaku.

"Keren, tapi apa itu warna kesukaan Romeo? Pastikan kalau itu warna kesukaan Romeo, kalau menurut aku sih ngga ada masalah sama gitarnya, karena semuanya keren" Kataku, memberi saran. Karena memang tugasku untuk itu Regan membawaku kesini.

"Nah yang ini aja kali ya? Soalnya Romeo menyukai warna biru. Gimana menurut kamu Audy?"
Aku mengacungkan dua jempolku sambil tersenyum kearah Regan. Itu sudah menjadi jawaban untuknya.

Setelah selesai bertransaksi ditoko gitar tersebut, Regan mengajak aku makan. Katanya sebagai ucapan terima kasih.
***
Diacara ulang tahun Romeo.

"Terimakasih ya Audy kamu udah dateng. Pake bawa kado segala. Hehe" Sambut Regan
"Eh ada Rafael juga toh? Sambung Regan
"Iya kak"
"Ohh iya, ini teman Rafael. Kamu kan tahu Regan, Rafael itu gampang bosen. Jadi aku bawa Rex aja buat nemenin, biar gak bosen" Memperkenalkan Rex kepada Regan
"Hai kak, aku Rex. Temannya Rafael" Memperkenalkan sambil menjabat tangan Regan
"Terimakasih ya kalian udah datang" Romeo akhirnya angkat bicara sambil tersenyum.
"Okay, selesai sudah pembukaanya. Sekarang waktunya makan!"
"Yey asik asik" Rafael kegirangan.


Regan mempersiapkan segalanya; tentu dibantu dengan Audy.

"Kak, terimakasih ya sudah mempersiapkan semuanya buat Romeo dan gitar barunya. Romeo suka banget kak"
"Iya, sama-sama"
"Ngga ada acara pelukan nih?" Ledek Rafael

Suasana menjadi gaduh karena candaan Si kecil Rafael.

Hari ini semuanya berkumpul, ada aku, Rafael, Rex, Regan juga Romeo. Kami tertawa lepas malam ini. Dan aku seperti berada ditengah-tengah sebuah keluarga. Bahagia.

*** 

 Malam ini aku sangat merindukan Papa dan Mama. 
 
"Kenapa sih kak? Keliyatannya dua hari belakangan ini kakak keliyatan binggung banget? Meskipun kakak mempunyai masalah seberat apapun, Rafael yakin kakak pasti bisa mengatasinya. Buktinya kakak bisa menjaga dan sabar menghadapi Rafael yang nakal. Kakak ngga usah takut, Rafael pasti akan selalu disamping kakak apapun yang terjadi"

Nah kan, keluar cerewetnya. Aku benar kan Rafael memang terkadang bisa melebihi dewasanya aku. Aku mencium pipinya. Tentu tanpa sepengetahuannya.

"Ih kakak Rafael, kan udah besar" Langsung pergi kekamarnya.

Aku sangat beruntung memiliki adik seperti Rafael

Rafael, you are my everything.

Kehangatan keluarga  bisa didapatkan meskipun bukan dari keluarga sendiri. Selama mereka selalu berada disisi kita.

[Book Review] Lusi Si Ilusiana by Dani Maulana


Judul: Lusi Si Ilusiana

Penulis: Dani Maulana

Kategori: Novel

Genre: Fiksi

Jumlah Halaman: 100 halaman

Harga: Rp. 33.000

Tahun Terbit: 2015



The books about...

Berkisah tentang Agra, yang harus pindah dari  Tangerang ke Serang Banten tempat kelahiran ibunya untuk melanjutkan Sekolah Menengah Pertama disana. Agra tidak tahu persis mengapa keluarganya harus pindah ke tempat yang masih terbelakang itu. Tetapi mau tidak mau, Agra harus mengikuti Ayah dan Ibunya.

Ibu Agra mencarikan teman untuk teman bermain anaknya, agar Agra tidak merasa bosan; Lusi namanya. Diperkenalkanlah mereka. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan akhirnya Agra menyimpan rasa suka terhadap Lusi. Tapi belum sempat Agra menyatakannya, Lusi pindah mengikutinya orangtuanya yang ditugaskan dikota lain, tanpa berpamitan secara langsung kepada Agra.

The Characters  

Agra. Orangnya lucu. Suka bercanda; ngga serius. Penyayang, buktinya dia merawat dua kunang-kunang pemberian Lusi dan memberikan helm kepada Lusi ketika menjemput Lusi dari membeli kue, akhirnya mereka kena tilang polisi. Sweet yaa Agra? Dan sedikit bandel, baru masuk di sekolah baru udah berani bolos.

Lusi. Orangnya menyenangkan dan lucu; bersamanya Agra tidak merasa bosan. Pintar, seperti yang dia katakan kepada Agra, kalau kunang-kunang itu bisa dipakai untuk pembangkit listrik dan berkhayal tentang kelanjutan film Ada Apa Dengan Cinta; tentunya versi Lusi sang ilusionist. Yang kenyataannya memang tidak demikian. Dan cantik, begitu penggambaran dinovel tersebut.

Ocit.  ^Nah itu tokoh favorit gue dinovel ini (He is my idol). Hihi x))^  Gambaran Ocit dinovel ini menjadi sosok anak kecil yang misterius. Menurut masyarakat sekitar ada hantu anak kecil yang suka memancing di pinggir kali. Lusi melarang Agra untuk pergi kesana, nyatanya Agra malah mengobrol dengan Ocit dan Agra mendapat inspirasi darinya; tanpa tahu siapa Ocit sebenarnya *Okey fix, gue nulis ini mulai ngerasa merinding. Gue tengok kebelakang ternyata nggak ada Ocit. Aman!*

Lalu ada Bi Ijah. Seorang janda yang mempunyai warung kopi dan jadi sasaran tempat Mat Penyok ngutang
 
Mat Penyok. Playboy; suka gonta-ganti cewek. Suka ngasbon di warung kopi Bi Ijah, dibalik semua keburukannya Mat Penyok juga punya sisi positifnya; jadi penasehat cinta Agra, misalnya.

Terakhir ada Pak Asep. Guru Fisika Agra disekolah. Gue suka penggambaran penulis tentang Pak Asep. Caranya mengajar, menyuruh anak murid maju kedepan untuk menuliskan jawaban PR yang ia berikan; memakai tanggal sebagai nomer absen siswa yang akan maju; dia mempunyai progres.

-- Typo Oh Typo -- 
  • Pertamu seharusnya pertamamu dan katatu seharusnya kataku. -Hal 31-
  • Klo kurang a tuh kak seharusnya kalo, ko jadi ala-ala sms'an gituh ya? -Hal 47- 
  • Mengeluakan kurang r seharusnya jadi mengeluarkan. -Hal 48- 
  • Menjad kurang i seharusnya menjadi. -Hal57- 
  • Dikalimat "Hari sudah mulai sore, terlihat mega merah menambah gagahnya menara banten yang menjulang" Bukannya kalau nama kota itu harus diawali dengan huruf kapital ya kak? -Hal 63-
  •  Terkecut seharusnya terkejut. -Hal 70-
  • Jajinya seharusnya janjinya. -Hal 73-
  • Cerinya seharusnya ceritanya. -Hal 82- 
  • Faham   seharusnya diawali dengan P. Gue pikir ini typo yang disengaja. Tapi gak mungkin diulang sampe tiga kali berturut-turut, seperti pada kalimat "Iya Gra, sebenarnya penjajah itu salah faham..." -Hal 84- "Hahaha, salah faham itu membawa kita kedalam kemerdekaan hingga saat ini." -Hal 85- Dan dikalimat "... agar kesalahfahaman ini tidak berlarut sampai anak cucu." -Hal 85- Buat mastiin ini, gue yang lupa atau gimana, gue buka Kamus Lengkap Bahasa Indonesia gue kak dari Agus Sulistyo & Adi Mulyono dihalaman 269, ternyata yang ada Paham - Pengertian; pendapat; pikiran. Terus buat bikin yakin, gue buka halaman huruf f kan, dan gak ditemuin kata faham disana.
  • Mengankat seharusnya mengangkat. -Hal 93-
  • Denganya kurang n seharusnya dengannya. -Hal 94-  
-- Kalimat Favorite --  
  • "Hai kamu wanita, jangan naik angkot sore ini, agar aku berguna sebagai seorang lelaki" -Hal 24-
  • Kegagalan adalah ketika tidak mampu lagi bermimpi. -Hal 62-
  • Baiklah, saat ini aku akui aku lemah dan bodoh sebagai seorang lelaki. -Hal 79-
  • Karena aku hanya membutuhkan seseorang yang membutuhkanku. -Hal 79-
  • Itu sulit bagiku karena aku tipe lelaki yang sulit mengungkapkan kata cinta. -Hal 79-
  • Kamu masih belum terima pengakuanku ini. Silahkan jadi aku saat itu, biar tau apa rasanya. -Hal 80-
  • Sekian lama ragaku semakin bergerak hampa, mugkin karena kamu tidak ada disini lagi. -Hal 86-
  • Bagiku langit itu diam, awan yang selalu bergerak Bagiku langit itu bingkai dan awan adalah hiasannya. -Hal 87-
  • Karena itu tugasmu, membahagiakan yang lain dengan turunnya hujan yang dinanti. -Hal 88-

Quote of Lusi Si Ilusiana - Created by Yuliani
Quote of Lusi Si Ilusiana - Created by Yuliani



Final Thoughts 
Novel yang menggelitik dan manis serta inspiratif! Cukup sukses membuat gue senyum dan hampir ngakngak sendiri kak bacanya. Alur novelnya mengalir sangat baik dan tidak dipaksakan. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Cara menyambungkan dari bab satu ke bab lainnya sangat mengalir, pintar! Dan masih banyak ditemukannya typo. Overall, that's good. ^^ *Applause*

Alat & Bahan Review :D
Oya kak, gue baru kali ini nge-review sampe buka Kamus Bahasa Indonesia segala. HAHA. Tapi tentu  & pasti ada hikmah dibalik semua ini. Hehe
Kelebihan & kekurangan serta keluhan lainnya sudah disampaikan ya kak melalui DM. Xixi ^o^  Terimakasih untuk hadiah novel yang gurih ini kak, sukses selalu. Semoga novel kelanjutannya cepat selesai dan terbit dalam waktu dekat ini. Jangan berhenti menulis ya kak! (^^,)9

Worth 3.5 of 5 ^o^
Dari seseorang yang mengidolakan
sosok Ocit dan Pak Asep di novel ini^^
 
Designed by Beautifully Chaotic