Selasa, Mei 17, 2016

[Book Review] The Princess in Me by Donna Rosamayna

Judul: The Princess in Me
Penulis: Donna Rosamayna
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 269 Halaman
Kategori: Teenlit
ISBN: 978-979-22-8701-1

  Sinopsis  
 Ada tiga hal yang sangat disesali oleh Pri dalam kehidupannya; namanya, bentuk tubuhnya, dan kampusnya.

Andai Papa dan Mama  tidak menamakannya Princess, pasti tidak ada seorang pun yang menertawakannya saat dosen sedang mengabsen. Kalau bentuk tubuhnya indah seperti Ditya sahabatnya, pasti Ryan tidak menjatuhkan pilihannya kepada Vivian, cewek cantik yang angkuh itu.  Dan, kalau saja Papa miliuner, tentu dia bisa kuliah di jurusan fashion design yang lumayan mahal itu, bukannya di fakultas hukum yang setengah mati membosankan ini.

Tapi segala sesuatu yang dimiliki seseorang akan terus dibawa sampai dia mati, kan? Buat apa disesali? Yang bisa kita lakukan hanya menerima kenyataan itu atau berusaha mengubahnya. Dan Pri memutuskan untuk melakukan pilihan yang kedua.

  My Thought  
The book about...

The Princess in Me menceritakan kisah seorang gadis yang mempunyai dua masalah yang menurutnya dari kedua masalah itulah muncul masalah-asalah yang membuat hidupnya terlihat begitu menyedihkan. Pertama, dia mempunyai berat badan yang tidak ideal. Kedua, dia merasa nama pemberian dari orangtuanya sejak lahir sangat tidak cocok untuk dirinya. Dari kedua masalah tersebut serta ditambah Pri tidak memiliki wajah yang tidak cantik bak seorang model sangat tidak sesuai dengan namanya, Princess Anandhita. Pri sangat malu jika harus menyebut namanya. Dan karena berat badan yang tidak ideal serta wajah yang tidak cantik itulah Pri selalu gagal dalam percintaannya. Ketika Pri menyukai seseorang, hanya rasa patah hatilah yang Pri terima sebelum Pri mengutarakan perasaannya. Seperti kalah sebelum berperang. Kedua masalah tersebut seperti sebuah kutukan baginya.
"Putri Tidur tertidur seratus tahun karena menunggu cinta pangeran, sedangkan aku menangis seratus tahun karena telah dicampakkan oleh cowok yang sama sekali bukan pangeran... ironis sekali!!!" Hal 14
Characters

Princess. Seorang gadis yang berusia 18 tahun yang sedang menjalani study jurusan Hukum disalah satu Universitas di Jakarta. Dia lebih suka dipanggil Pri daripada Princess. Pri mempunyai sifat pantang menyerah . Terbukti ketika Pri mampu menurunkan berat badannya diangka yang ideal. Pri juga mempunyai skill terpendam yaitu merancang busana. 

Ditya. Seorang model sekaligus sahabat Pri yang sangat mengerti keinginan dan kebutuhan sahabatnya itu. Ditya yang berperan penting dalam membantu proses menurunkan berat badan dan mengubah penampilan Pri. Seolah, Ditya adalah mesin pembantu dalam segala hal penampilan Pri.

Frans. Teman masa kecil Pri. Untuk waktu yang cukup lama mereka tidak lagi bertemu satu sama lain. Ketika mereka ditakdirkan bertemu kembali, awalnya mereka saling tidak mengenali, karena keduanya sudah sangat berubah. Jelas saja, terakhir kali mereka bersama sejak duduk dibangku Taman Kanak-Kanak.

Bagaimana perasaan kalian jika ada cowok yang mendekati kalian hanya ingin memanfaatkanmu saja? Cowok itu mendekatimu agar dia bisa dekat dengan sahabatmu. Apa yang akan kamu lakukan jika kalian berada diposisi seperti itu? Pri merasakan pahitnya akan hal itu. Mungkin hanya itu saja review yang bisa aku tulis. Kalau kalian penasaran bagaimana cerita Pri keseluruhannya. Buruan beli dan baca novelnya. Ehe^^

Selasa, April 12, 2016

[Book Review] Sesaat di Keabadian by Mezty Mez


Judul: Sesaat di Keabadian
Penulis: Mezty Mez
Penerbit: EnterMedia
Terbit: 2015
Tebal: vi + 130 halaman
ISBN: 979-780-835-1

Sesaat di Keabadian mengangkat tema penantian. Renata Asyka Rayata menunggu seseorang yang sudah lama tak ditemuinya, karena ingin melanjutkan study di Jepang. Dante adalah pria yang selama beberapa tahun belakangan ini ditunggu-tunggu kehadirannya oleh Rena. Tetapi setelah kepergiaannya ke Jepang, Rena tidak mendapatkan satu kabar pun tentang keberadaan Dante disana. Rena sudah sudah berusaha menghubungi beberapa kontak yang dimiliki oleh Dante dengan bantuan Alex, sahabat Dante. Tapi usaha Rena tak kunjung membuahkan hasil, Rena tidak mendapat kabar apapun dari Dante.
"Rasanya, sangat menyakitkan ketika menunggu dalam ketidakpastian." Hal 78
"Jika cinta itu adalah anugerah, kenapa masih ada yang harus tersakiti?" Hal 94
Tema lain yang diangkat dari novel kedua karya Kak Mezty ini juga mengangkat tema kesetian. Rena dengan setianya menunggu kehadiran Dante berada disisinya lagi, meskipun menunggu dalam waktu yang cukup lama Rena tetap setia dan yakin bahwa Dante akan kembali dan tetap mempunyai perasaan yang sama dengannya. Rasa cinta yang dimiliki Rena kepada Dante begitu besar sehingga menanamkan keyakinan kepada hati Rena bahwa Dante pasti akan kembali dan akan menemuinya di pantai yang menjadi tempat favorite mereka berdua.
"Cinta membuat seseorang egois, ingin memiliki dan tak ingin kehilangan." Hal 57
"Beberapa hal memang berubah. Tapi, bukankah memang ada hal-hal yang tak berubah meski sudah digerus waktu?" Hal 6
Semenjak kepergian Dante, Alex dengan setia menemani dan selalu berada disamping Rena. Alex yang mengisi hari-hari Rena untuk membantunya melupakan luka sepeninggal Dante. Seolah Alex menjadi pelipur lara untuk Rena. Alex juga berusaha untuk menjaga serta melindungi Rena.
"Jika Dante adalah mataharimu. Aku ingin menjadi bulan untukmu, Re. Bulan yang menuntunmu untuk berjalan dalam gelap." Hal 73
Kedekatan antara Rena dan dan Alex menjadi bibit awal munculnya perasaan yang berbeda yang dirasakan oleh Alex kepada Rena. Bukan hanya sekedar ingin menemani dan melindungi hari-hari Rena saja, tetapi ada perasaan ingin memiliki. Alex mencintai Rena, kekasih dari sahabatnya sendiri. Karena begitu besarnya cinta Alex kepada Rena itu menjadi dorongan yang pada akhirnya Alex menyatakan perasaan cintanya kepada Rena. 
 "Aku tak bisa memilikimu, tapi juga tak bisa meninggalkanmu." Hal 107
Sesaat di Keabadian merupakan karya Mezty Mez pertama yang pernah aku baca. Mengangkat tema yang menurutku cukup mainstream tidak mengurungkan niatku untuk membaca novelnya. Tidak ada satu bab pun yang aku lewatkan dalam novel ini. Sesaat di Keabadian juga merupakan sekuel dari Hai Luka, novel pertama yang Kak Mezty tulis. Aku belum membaca novel pertamanya. Jadi, aku kurang bisa mendeskripsikan tokoh Dante dalam novel ini. Tidak bisa melihat begitu besar cinta dari mereka berdua, antara Rena dan Dante. Sebaliknya, aku lebih merasakan bahwa cinta Alex lah yang begitu besar kepada Rena.

Masih ada beberapa typo yang masih aku temukan didalam novel. Seperti dengannyan maksudnya dengannya (lupa di halaman keberapa). Menelopon seharusnya menelepon (hal 83). Kondisnya maksudnya kondisinya (hal 103). Dan ketika acara ijab kabul antara Rena dan Alex, menurut sepengetahuanku seharusnya menggunakan binti bukan bin  (hal 121). Sudah typo nya cuma itu, lumayan banyak sih tapi tidak terlalu mengganggu dalam proses membacanya, karena tidak terlalu fatal dan tidak mengubah makna.

Menurutku, alur dalam novel ini terlalu cepat. Sebenarnya di beberapa bagian ada yang masih bisa di kembangkan oleh penulis. Ohiya, sepertinya novel Sesaat di Keabadian masih akan ada cerita kelanjutannya. Di epilog saat Rena berada di pantai terdengar ada suara pria yang memanggil namanya dan ternyata itu adalah Dante. Seseorang yang kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh Rena. Padahal sebelum di bab epilog, Dante diceritakan telah meninggal. Semoga, benar akan ada kelanjutannya dari novel ini dan yang pasti aku akan menunggu cerita selanjutnya.

>Abaikan wajah daku<

Untuk kalian yang sudah membaca review ini dan di hantui rasa penasaran dengan bagaimana isi keseluruhan ceritanya, kalian bisa membeli novelnya untuk menjawab semua rasa penasaran kalian^^

Worth 3 of 5.

Minggu, Februari 14, 2016

[Book Review] Last Journey by Kezia Evi Wiadji


Judul: Last Journey
Penulis: Kezia Evi Wiadji
Penerbit: Grasindo
Tebal: 120 Halaman
Terbit: November, 2015
ISBN: 978-602-375-265-2

>> BLURB<<

Jika sehari terdiri dari 24 jam atau 1.440 menit atau 86.400 detik. Setidaknya, aku telah bernapas di muka bumi ini 528 jam atau 31.680 menit atau 1.900.800 detik.
Luar biasa bukan?
 Namun, pertanyaan yang muncul di benakku sejak satu tahun yang lalu adalah berapa lama lagi jam biologisku akan berdetak mengikuti detik jam yang ada?
By the way, namaku Erika Natalia. Aku mahasiswi tingkat akhir Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia. Aku penderita leukimia kronis. Bisa jadi, Korea Selatan adalah Perjalanan Terakhirku!

Last Journey menceritakan tentang seorang gadis yang mengidap penyakit yang sangat mematikan, leukimia. Erika Natalia, namanya. Dokter telah memvonis hidupnya satu tahun lagi. Erika tidak ingin terpuruk dan mengalah pada penyakit yang sedang di deritanya ini, apalagi sampai membuat kedua orangtuanya sedih. Akhirnya, Erika memutuskan untuk melakukan sebuah perjalanan tanpa keluarganya. Tujuannya untuk membuat hidupnya terlihat akan baik-baik saja tanpa belas kasihan dari orang-orang yang mengetahui tentang penyakit yang sedang di deritanya. Erika tidak ingin dirinya di kasihani. Erika sangat membenci hal itu. Setidaknya, hanya untuk satu tahun ke depan. Dan Korea Selatan adalah negara tujuan yang di pilih olehnya untuk melakukan perjalanan terakhirnya. Ya, Erika menganggap mungkin saja perjalanan ke Korea Selatan adalah menjadi perjalanan terakhirnya.

Erika melakukan perjalanan ke Korea Selatan bersama rombongan JOY Tour and Travel selama 8 hari. Satu hari sebelum hari yang di tunggu-tunggu tiba, Erika mempersiapkan segala kebutuhannya selama berada di Korea nanti. Setelah hari yang di tunggunya tiba, disana tidak ada satu orang pun yang di kenal oleh Erika. Melalui novel ini, pembaca akan merasakan melakukan tour bersama Erika di Korea Selatan. Lah akunya kapan bisa pergi ke negara ginseng itu? *nangis bombay*

Di Bandara, ada yang menghampiri Erika menanyakan kursi yang kosong di sebelahnya. Tidak lama kemudian pria itu mengajaknya berkenalan. Theo, nama pria itu. Sebenarnya, Erika terganggu dengan keberadaan Theo di sampingnya. Karena Erika tidak menyukai sikap Theo yang mudah sok akrab dengan orang yang baru di kenalnya.

Dan lagi, Kak Evi adalah penulis yang menulis ending ceritanya selalu gagal aku tebak. Aku kira Last Journey akhirnya akan sad ending dan perkiraanku memang salah setelah aku melahap habis lembar demi lembar novel yang berjumlah 120 halaman ini>< Jumlah halamannya kurang banyak Kak, nggak berasa banget baca novel ini. Tau-tau sudah di penghujung lembaran terakhir. Covernya manis semanis ceritanya dan semanis sikap Theo ke Erika di Korea *eaaa* Yang tadinya aku nggak suka dengan Theo di awal-awal bab and then aku jadi suka banget sama Theo sengan sikap romantis serta sikap dewasnya setelah mengetahui penyakit yang di derita oleh Erika. Quote-quote Theo ke Erika bikin aku baper banget, Kak. Pokoknya, envy rasanya sama Erika. Kepengin punya pacar kayak Theo. KYAAA><

Masih ada typo nih Kak di halaman 17, lis seharusnya di tambah huruf t menjadi list (daftar). Dikalimat, "... lalu mengecek lis penyanyi  beserta lagu-lagunya".  Sudah typo nya cuma di bagian itu saja. Ohiya, by the way ini novel kedua dari Kak Evi yang aku baca setelah The Unbroken Vow. Kalau aku boleh saran, sebenarnya cerita ini masih bisa di kembangkan lagi.  Mungkin Kak Evi mempunyai ide untuk menulis sekuel dari novel Last Journey?! Hihi

Terima kasih Kak untuk buku-bukunya, untuk tanda tangan di setiap novel Kakak yang aku punya, dan sikap ramah Kakak kepada setiap pembaca setia Kakak *kiss & hug* Jangan berhenti menulis yaa Kak, makin produktif lagi menulisnya. Aku tunggu karya-karya Kakak selanjutnya dan aku tunggu juga giveaway-nya. Hoho, ketauan maunya gratisan :'D

Di novel Last Journey lumayan banyak quote-quote yang aku suka. Ini aku buat jadi photoquote, semoga Kakak suka^^







Worth 3,5 of 5.

Senin, Februari 01, 2016

[Book Review] The Unbroken Vow by Kezia Evi Wiadji


Judul: The Unbroken Vow
Penulis: Kezia Evi Wiadji
Genre: Amore
Desain Cover: Marcel A.W.
Tebal: 232 Halaman
Terbit: 2015
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1963-6

The Blurb

Diusianya yang masih muda, Ivy Sutedja boleh berbangga diri. Ia memiliki semua yang diimpikan oleh wanita seusianya. Usaha bridal yang mapan, putri cilik yang menggemaskan, dan kehidupan tenang bersama laki-laki tampan yang bernama Ethan Wicaksana.

Sampai suatu hari, guru anaknya, berada diantara dirinya dan Ethan, mengguncang kehidupan nyamannya. Kemudian muncul laki-laki lain yang menawarkan bahunya untuk Ivy bersandar, terutama ketika teror masa lalu menincar nyawanya.

My Thought

The Book About...

Berkisah tentang seorang wanita tegar yang sudah mempunyai usaha yang terbilang mapan untuk seusianya, Ivy Sutedja. Ia menekuni usaha bridalnya dari nol hingga bisa dibilang sukses untuk sekarang ini. Ivy juga bisa dikatakan wanita yang sangat beruntung, ia memililiki Ethan sekaligus memiliki malaikat kecil yang begitu menggemaskan; seolah mereka berdua pelipur lara bagi Ivy. Semua orang boleh melirik dengan tatapan envy kearah Ivy.

Tetapi didunia ini tidak ada yang sempurna. Itu yang terjadi didalam kehidupan Ivy. Mempunyai usaha yang sukses, teman hidup yang setia serta anak yang begitu menggemaskan. Itu tidaklah cukup baginya. Seperti ada yang menghilang dalam hidup Ivy. Begitu berarti.

Mungkin, Ivy mengetahui apa yang hilang dalam hidupnya, tapi apa Ivy bisa mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan utuh seperti sedia kala? Apa Ivy bisa terus menerus menjalani kehidupan dengan sesuatu yang hilang itu? Apa Ivy bisa bersahabat dengan keadaan yang sebenarnya tidak mau ia jalani?


'The Unbroken Vow' adalah karya kak Kezia sekaligus novel amore yang pertama yang pernah aku baca. Bagi yang awam seperti aku, yang belum familiar dengan genre ini fyi (for your information): Amore adalah novel dewasa yang menampilkan kisah roman dalam negeri.  Sc: google.com
Alur ceritanya dari bab satu ke bab selanjutnya sangat mengalir. Dari bab-bab awal konflik amat tidak kentara. Tentang keluarga bahagia. Orangtua yang meskipun disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing tetapi tidak lupa dengan anaknya yang baru menduduki bangku TK. Ivy dan Ethan membuat jadwal bergantian untuk mengantar serta menjemput Cindy disekolah. Diawal bab sampai mendekati bab pertengahan pembaca akan mengira bahwa ini tentang keluarga yang sangat harmonis.Tapi setelah membacanya, aku dikejutkan dengan sebuah kenyataan yang sebelumnya tidak pernah terduga. Dihalaman *lupa* ada adegan yang sangat menyebalkan. Antara Ethan dan Sally. Aku hampir mengutuk mereka berdua. Aku kira Ethan dan Sally berselingkuh. Akhirnya aku melanjutkan membaca tiap lembar untuk menjawab rasa penasaran yang diselimuti rasa kesal. Setelah menemukan jawabannya, aku senyum-senyum sendiri dan menutup mukaku dengan novel karena saking malunya. Aku berhenti sejenak membacanya. Aku salah paham dengan hubungan mereka berdua. I'm so sorry. Ethan. Sally. Malu banget sama mereka berdua (/.\) Okay stop ini udah mulai spoiler. Bagi pembaca yang penasaran dengan kisah Ivy dan Ethan, segera deh beli novelnya. Recommeded banget novelnya :^)

Ohiya, masih ada typo juga, contohnya dihalaman 75 Ethan Wicaksono yang seharusnya Ethan Wicaksana. Udah cuma dibagian itu saja typo nya. Selebihnya, sangat aman dari kata typo.

Worth 3 of 5 ^^
 
Designed by Beautifully Chaotic