Assalamualaikum^^/
QOTD: What's your current read?
Saya baru saja menamatkan sebuah novel karya Jesse Andrews yang berjudul Me and Earl and the Dying Girl. Alhamdulillah, akhirnya selesai sudah membaca novel yang saya baca selama kurang lebih 3 bulan ini ckck. Parah banget, kan? Iya, memang. Nggak tau kenapa membaca novel ini diawal-awal agak sedikit jenuh, karena menurut saya terjemahannya agak kaku. Tapi saya tetep membaca novelnya, keinginan untuk membaca novel ini ada dan awalnya saya mengira bahwa saya terkena Reading Slump. Tapi kalau Reading Slump kan niat untuk membaca sudah tidak ada lagi dan akhirnya novel tersebut tidak dilanjutkan dibaca. Oiya, saya juga sudah memposting tulisan saya tentang Reading Slump, barangkali kalian mau membaca. Ikuti link ini ya (alamat reading slump) ^^
NEW YORK TIMES BESTSELLER
AKU Greg Gaines. Umurku tujuh belas tahun. Akulah penulis buku ini. Penampilan fisikku mengecewakan dan ada kemungkinan otakku jamuran. Aku bahkan tidak yakin aku ini manusia atau bukan.
EARL Jackson adalah satu-satunya orang yang bisa dibilang temanku. Kami membuat film murahan bersama setelah terinspirasi oleh Werner Herzog. Pada dasarnya, Earl adalah sesosok makhluk pemarah.
SI CEWEK SEKARAT itu bernama Rachel Kushner. Baru-baru ini, ibuku memaksaku untuk mengajak Rachel berteman karena dia terkena kanker. Inilah awal mula kehancuran hidupku.
Mungkin saya akan mereview novel ini secara tidak mendalam, karena sebenarnya saya sudah agak lupa dengan cerita-cerita pada dibab-bab awal. Hehe, maafkeun ya. Jujur saja membaca novel ini dalam sehari sempat saya hanya bisa membaca satu lembar bahkan kurang dari itu karena untuk memahami novel ini saya agak kesulitan sampai harus membaca berulang kali dikalimat yang sama. Hm, okay ini otak saya yang mulai jamuran mungkin. Tsah! ikutan gaya berbicara ala Greg. Heyyy!!! kapan reviewnya??? Hehe, okay, let's start this book review *drum roll*
Me and Earl and the Dying Girl menceritakan tentang anak-anak yang sangat kreatif, Greg Gaines dan Earl Jackson. Kenapa saya bisa mengatakan demikian, karena Greg dan Earl ini anak-anak muda yang menekuni dunia film, mereka sudah membuat banyak film karena terinspirasi oleh film-film yang mereka tonton sebelumnya. Oiya, saya suka dengan pertemanan Greg dan Earl. Walaupun latar belakang keluarga yang sangat berbeda, mereka berdua saling menyemangati satu sama lain. Saya suka dengan sikap dewasa Earl yang suka menasehati Greg yang mempunyai sifat pesimis padahal Greg ini anak yang hebat dan kreatif.
"Mereka tidak paham karena kami membuat film butut. Kalau film itu bagus, mereka pasti suka. Mereka pasti mengerti. Dan jika bagus, film kami mungkin bisa membantu kesembuhan Rachel." Halaman 317
Selain Greg dan Earl ada tokoh satu lagi yang ingin saya ceritakan yaitu tentang Rachel. Berdasarkan judul novelnya ".... and the Dying Girl" atau Si Cewek Sekarat. Iya, Rachel ini mempunyai penyakit kanker yang pada akhirnya merenggut nyawanya. Rachel ini merupakan anak perempuan dari teman Ibunya Greg. Semenjak mengetahui Rachel mempunyai penyakit yang ganas, Ibu Greg meminta anaknya untuk menjadi teman baik bagi Rachel, selalu mengajak Rachel bermain bersama Greg dan Earl. Awalnya Greg risih dengan permintaan Ibunya, bahkan penolakan sempat Greg layangkan kepada permintaan Ibunya itu. Tapi pada akhirnya Greg menyetujui dan menuruti permintaan tersebut. Pada akhirnya juga kedekatan antara Greg, Earl, dan Rachel terjalin sebagai teman. Rachel pernah menonton semua film-film karya Greg dan Earl, Rachel menyukai film-film buatan temannya itu.
Saat kondisi Rachel tidak membaik, Greg tentu saja menjenguk Rachel. Lalu, Madison yaitu teman sekolah Greg memberikan ide kepada Greg untuk membuatkan film khusus untuk Rachel yang tentu saja dibantu oleh Earl. Film tersebut melibatkan keluarga terdekat dan teman-teman sekolah. Tidak mudah membuat film untuk Rachel, itu bisa terlihat beberpa judul film yang sempat Greg dan Earl pakai dalam pembuatan film dengan tema-tema yang berbeda pula tentunya. Greg dan Earl benar-benar berusaha membuat film Tentang Rachel ini terlihat bagus, karena ingin menghadiahi film ini kepada Rachel yang kondisinya kian hari semakin tidak membaik.
"Aku ingin kau mendaftarkan diri ke sekolah-sekolah itu dan tunjukkan filmmu kepada mereka. Earl juga." Halaman 295
Rachel sangat mengetahui bakat Greg dan Earl. Rachel menyempatkan diri membaca buku panduan perguruan tinggi tentang program studi film dan Rachel menyarankan agar Greg dan Earl mendaftar disalah satu perguruan tinggi tersebut.
Diakhir review ini, saya ingin melakukan pengakuan dosa karena saya membaca novel ini terlalu lama dan berselingkuh dengan 3 buku ketika saya mulai jenuh dengan novel ini(/.\) Tapi ketika mendekati akhir-akhir bab, *Tunggu-tunggu, rasanya saya pernah mengalami kejadian ini, mengetik review, dinotebook dimeja belajar dan dengan suasana sama serta kata-kata seperti diatas padahal sore ini saya baru mengetik review novel ini?!* Dejavu(--,") >< saya mulai menikmati membaca novel karya Jesse Andrews dengan segala keunikan gaya menulis si penulis, ini baru pertama kali saya membaca novel seperti ini serta tema yang baru pula yang mampu menguras emosi dan air mata di bab-bab akhir :"(
Ada nggak sih yang ikutan sedih juga baca kata-kata ini?!
- Temanmu sekarat
- Berat sekali menyaksikan seorang anak meninggal
- Lebih berat lagi menyaksikan putri seorang teman meninggal
- Tapi yang paling berat adalah menyaksikan putra kita menyaksikan temannya meninggal
- Kau sekarang harus membuat keputusan sendiri
- Berat sekali membiarkanmu membuat keputusan sendiri
- Tapi aku harus membiarkanmu membuat keputusan sendiri
- Aku bangga sekali padamu
- Temanmu sekarat dan kau sudah sangat tegar menyikapinya.
Ibu Greg kepada Greg - Halaman 318